Kemarin, kududuk dengan teman-teman asyik bercanda dan bermain ria sedikit guna, seketika kemudian lantunan azan memanggil, kami pun tak bergegas memenuhi panggilan Tuhan, nanti iqomah baru diri berlari bergegas wudhu. "Seperti inikah diriku bergegas dari suatu urusan?" Gumamku dalam hati.
Usai sudah sholat, belum lagi diri sempurnakan zikir, kupun bergegas sholat sunnah dua rakaat, "Beginikah aku harus selesaikan satu urusan tanpa sempurna dan bergegas pada urusan yang lain?" Tanyaku dalam hati. Ya, itupun kalau kusempatkan sholat sunnah.
Begitu sampai di rumah, kubergegas membuka televisi. Ya, tidak lain kecuali kuingin menyaksikan sinetron. "Beginikah aku? Bergegas pada sesuatu yang melalaikan?" Kusemakin terpojokkan dengan pertanyaanku sendiri.
Ya, mungkin karena beginilah aku, tidak bergegas kecuali pada kelalaian, bila mengerjakan kebaikan, hanya setengah dan tak sempurna, sehingga aku pun tak pernah berkembang, tak pernah maju.
Ah, kini semua itu kumerasa ditampar dengan arti ayat-Nya, "Apabila kamu telah selesai satu urusan, maka bergegaslah mengerjakan urusan yang lain."
Irsun Badrun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar