Sabtu, 24 Mei 2014

Aku Terlanjur Mencintai Mereka


Maafkan aku, kuterlanjur mencintai mereka. Mereka adalah bintang-bintang yang selalu membuat hidupku indah, karena kutahu, tanpa bintang-bintang itu, apalah artinya sebuah malam.

Perlu kamu tahu, kuterlanjur mencintai mereka. Karena mereka, laksana mentari yang menerangi jagad raya ini. Apalah jadinya hidupku tanpa mereka, pasti tak ada arah, tak ada tujuan, karena kumempelajari arti hidup ini dari mereka. Ya, sekali lagi dari mereka.

Kamu tahu, mereka memiliki tempat di hati ini. Mereka ada di sini (sambil kutunjuk dadaku). Mengapa kumencintai mereka? Ya tadi, mereka adalah lentera hidupku, karena bagaimana kubisa berjalan di sebuah kegelapan malam tanpa cahaya yang menerangi? Dan cahaya itu adalah mereka.

Mreka itu, mmm,,, sahabat. Ya, sahabat Rasulullah, yang sungguh tidak ada orang yang paling cinta Rasulullah di dunia ini, kecuali para sahabatnya. Rasa cinta mereka, sudah melewati ambang batas cinta manusia. Mm, kusenyum berbalut kagum, mreka sangat tegar berada di sisi Rasulullah. Harta, nyawa, waktu, dan tenaga, seakan mereka sudah gadaikan untuk Rasulullah. 

Maka, kupun terlanjur cinta dengan mereka, karena mereka juga terlanjur cinta dengan Rasulullah. Selain itu, merekalah cahaya-cahaya yang menerangi hidupku. Ya, mereka cahaya yang menuntun langkahku biar tak salah dalam melangkah. Bisa kamu bayangkan, kalau saja tidak ada mereka, maka kira-kira dari mana kamu akan mengambil ilmu agama ini? Tidak ada pilihan jawaban yang lagi bagimu kecuali kamu kan menjawab, “Dari sahabat Rasulullah.” Maka aku pun demikian.

Cintaku ini terlanjur tersematkan untuk mereka para sahabat. Karena mereka mengajariku arti sebuah kesetiaan. Tahukah kamu? Ketika Abu Bakar  mengatakan berimana kepada Rasulullah, maka ia pun jatuh cinta dengan Rasulullah, dan cinta itu selalu ada untuk Rasululla, kapan saja dan di mana saja. 

Ya, Abu Bakar mengajariku arti sebuah kesetiaa. Lihat, Abu Bakar Asshiddiq seorang bapak yang lebih tua dari Rasulullah, ketika menemani Rasulullah hijrah ke Madinah, dan singgah di gua Tsur, maka sungguh kesetiaan Abu Bakar dibuktikan saat, ia dipatok ular, namun Abu Bakar tak bergeming hanya takut Rasulullah terbangun, ya rasa hormat berbalut setia, walau Abu Bakar lebih tua dari Rasulullah. I Love You Abu Bakar. Aku rindu, dan aku terlanjur jatuh cinta.

Itulah pahlawanku, dan itu hanya satu contoh kecil bentuk kesetiaan orang yang kucintai kepada nabi mereka. Di sana masih ada sahabat-sahabat yang lain juga yang memeprtaruhkan jiwa raganya hanya untuk Rasul tercinta. Maka patutlah aku, menjadikan mereka teladan, karena hanya merekalah orang yagn murni menerima ajaran dari Rasulullah dan disamapikan kepadaku. 

Cintaku juga semakin menggebu kepada mereka, karena merekalah orang-orang yang telah mendapat rekomendasi langsung dari Allah, bahwa Allah telah meridhoi mereka. 

Kuingin bertanya kepadamu, adakah rekomendasi lain lagi dibutuhkan jika sudah mengantongi rekomendasi Rab? Kuharap jawabanmu sama denganku, yaitu tidak butuh lagi dengan rekomendasi manusia, karena cukuplah rekomendasi Allah bagiku, sedangkan manusia, mereka adalah orang yang butuh, maka mengapa meminta kepada orang yang butuh?

Sekarang, kamu sudah tahu dirikukan? Kuterlanjur cinta dengan mereka. ya, mereka sahabat Rasulullah. Coba lihat satu sahabat yang langsung mendapat doa Rasulullah. Namanya Abu Hurairah. Ya, Abu Hurairah pernah mendapat doa dari Rasulullah, agar orang-orang beriman mencinta mereka dan mereka mencinta orang-orang yang beriman.  Maka besar harapku, kutermasuk di dalam orang-orang yang beriman sampai akhir hayat dan selalu mencintai mereka, dan terbalaskan cintaku dengan cinta mereka kepadaku.

Kamu tahukan sekarang, aku mencintai mereka? Tapi kini, hatiku dilukai dan benar-benar ditohok. Masa datang kepadaku, dan berkata, bahwa Abu Bakar, Umar bi Khatab, Abu Hurairah dan sahabat yang laing kafir? Ya Allah, apakah setega itu mereka? Sungguh, secara tidak langsung seakan mereka telah berkata, Allah kafir, karena Allah telah memberikan mereka rekomendasi kepada mereka. Begitu juga, mereka seakan telah berkata, bahwa Rasulullah tidak becus mempunyai sahabat, karean Rasulullah telah ridho dengan mereka, dan dari merekalah aku tahu ajaran agama ini, dan begitu juga kamu, dari merekalah ajaran agama ini dikenal.  Dan secara tidak langsung, orang-orang yang mengatakan kafir para sahabat itu, seakan telah berkata, bahwa al-Qur’an tidak benar, sunnah Rasulullah tidak ada. Nauzu billah.

Sungguh kutidak menerima hal ini, sungguh kumerasa terpojokkan, sungguh kubenar-benar ditohok oleh mereka. Karena secara tidak langsung juga, mereka telah menghinaku sebagai seorang muslim yang taat, dan seakan mereka telah mengakatakan aku ini kafir, karena agama ini kuambil dari mereka parah sahabat. Jadi, kalau sahabat dikatai kafir, maka di belakang sahabat itu, ada aku.

Kamu mau tahu siapa yang mengkafirkn sahabat itu? Dengar-dengar mereka yang bernama Syiah.
Irsun Badrun
Bone 24 Mei 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar