Maafkan aku, kuterlanjur mencintai mereka. Mereka adalah
bintang-bintang yang selalu membuat hidupku indah, karena kutahu, tanpa
bintang-bintang itu, apalah artinya sebuah malam.
Perlu kamu tahu, kuterlanjur mencintai mereka. Karena mereka,
laksana mentari yang menerangi jagad raya ini. Apalah jadinya hidupku tanpa
mereka, pasti tak ada arah, tak ada tujuan, karena kumempelajari arti hidup ini
dari mereka. Ya, sekali lagi dari mereka.
Kamu tahu, mereka memiliki tempat di hati ini. Mereka ada di sini
(sambil kutunjuk dadaku). Mengapa kumencintai mereka? Ya tadi, mereka adalah
lentera hidupku, karena bagaimana kubisa berjalan di sebuah kegelapan malam
tanpa cahaya yang menerangi? Dan cahaya itu adalah mereka.
Mreka itu, mmm,,, sahabat. Ya, sahabat Rasulullah, yang sungguh
tidak ada orang yang paling cinta Rasulullah di dunia ini, kecuali para
sahabatnya. Rasa cinta mereka, sudah melewati ambang batas cinta manusia. Mm,
kusenyum berbalut kagum, mreka sangat tegar berada di sisi Rasulullah. Harta,
nyawa, waktu, dan tenaga, seakan mereka sudah gadaikan untuk Rasulullah.
Maka, kupun terlanjur cinta dengan mereka, karena mereka juga
terlanjur cinta dengan Rasulullah. Selain itu, merekalah cahaya-cahaya yang
menerangi hidupku. Ya, mereka cahaya yang menuntun langkahku biar tak salah
dalam melangkah. Bisa kamu bayangkan, kalau saja tidak ada mereka, maka
kira-kira dari mana kamu akan mengambil ilmu agama ini? Tidak ada pilihan
jawaban yang lagi bagimu kecuali kamu kan menjawab, “Dari sahabat Rasulullah.” Maka
aku pun demikian.
Cintaku ini terlanjur tersematkan untuk mereka para sahabat. Karena
mereka mengajariku arti sebuah kesetiaan. Tahukah kamu? Ketika Abu Bakar mengatakan berimana kepada Rasulullah, maka
ia pun jatuh cinta dengan Rasulullah, dan cinta itu selalu ada untuk Rasululla,
kapan saja dan di mana saja.
Ya, Abu Bakar mengajariku arti sebuah kesetiaa. Lihat, Abu Bakar
Asshiddiq seorang bapak yang lebih tua dari Rasulullah, ketika menemani
Rasulullah hijrah ke Madinah, dan singgah di gua Tsur, maka sungguh kesetiaan
Abu Bakar dibuktikan saat, ia dipatok ular, namun Abu Bakar tak bergeming hanya
takut Rasulullah terbangun, ya rasa hormat berbalut setia, walau Abu Bakar
lebih tua dari Rasulullah. I Love You Abu Bakar. Aku rindu, dan aku terlanjur
jatuh cinta.
Itulah pahlawanku, dan itu hanya satu contoh kecil bentuk kesetiaan
orang yang kucintai kepada nabi mereka. Di sana masih ada sahabat-sahabat yang
lain juga yang memeprtaruhkan jiwa raganya hanya untuk Rasul tercinta. Maka patutlah
aku, menjadikan mereka teladan, karena hanya merekalah orang yagn murni
menerima ajaran dari Rasulullah dan disamapikan kepadaku.
Cintaku juga semakin menggebu kepada mereka, karena merekalah
orang-orang yang telah mendapat rekomendasi langsung dari Allah, bahwa Allah
telah meridhoi mereka.
Kuingin bertanya kepadamu, adakah rekomendasi lain lagi dibutuhkan
jika sudah mengantongi rekomendasi Rab? Kuharap jawabanmu sama denganku, yaitu
tidak butuh lagi dengan rekomendasi manusia, karena cukuplah rekomendasi Allah
bagiku, sedangkan manusia, mereka adalah orang yang butuh, maka mengapa meminta
kepada orang yang butuh?
Sekarang, kamu sudah tahu dirikukan? Kuterlanjur cinta dengan
mereka. ya, mereka sahabat Rasulullah. Coba lihat satu sahabat yang langsung
mendapat doa Rasulullah. Namanya Abu Hurairah. Ya, Abu Hurairah pernah mendapat
doa dari Rasulullah, agar orang-orang beriman mencinta mereka dan mereka
mencinta orang-orang yang beriman. Maka
besar harapku, kutermasuk di dalam orang-orang yang beriman sampai akhir hayat
dan selalu mencintai mereka, dan terbalaskan cintaku dengan cinta mereka
kepadaku.
Kamu tahukan sekarang, aku mencintai mereka? Tapi kini, hatiku
dilukai dan benar-benar ditohok. Masa datang kepadaku, dan berkata, bahwa Abu
Bakar, Umar bi Khatab, Abu Hurairah dan sahabat yang laing kafir? Ya Allah,
apakah setega itu mereka? Sungguh, secara tidak langsung seakan mereka telah
berkata, Allah kafir, karena Allah telah memberikan mereka rekomendasi kepada
mereka. Begitu juga, mereka seakan telah berkata, bahwa Rasulullah tidak becus
mempunyai sahabat, karean Rasulullah telah ridho dengan mereka, dan dari
merekalah aku tahu ajaran agama ini, dan begitu juga kamu, dari merekalah
ajaran agama ini dikenal. Dan secara
tidak langsung, orang-orang yang mengatakan kafir para sahabat itu, seakan
telah berkata, bahwa al-Qur’an tidak benar, sunnah Rasulullah tidak ada. Nauzu billah.
Sungguh kutidak menerima hal ini, sungguh kumerasa terpojokkan,
sungguh kubenar-benar ditohok oleh mereka. Karena secara tidak langsung juga,
mereka telah menghinaku sebagai seorang muslim yang taat, dan seakan mereka
telah mengakatakan aku ini kafir, karena agama ini kuambil dari mereka parah
sahabat. Jadi, kalau sahabat dikatai kafir, maka di belakang sahabat itu, ada
aku.
Kamu mau tahu siapa yang mengkafirkn sahabat itu? Dengar-dengar mereka
yang bernama Syiah.
Irsun Badrun
Bone 24 Mei 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar