Kutersenyum geli, ketika ada yang menganggap da'i itu hanya yang sering tampil di stasiun televisi.
Pasalnya gini, ada seorang teman berkata, "Kamu itu lulusan pondok tapi kok tidak jadi pendakwah, ya seperti ustad-ustad di televisi."
Haha, cobalah kamu bertanya kepada ustad-ustad yang tampil di televisi, siapa guru mereka. Tentunya mereka yang jarang ujung gigi di televisi.
Ada di sana da'i-da'i yang setiap harinya menuai cela, ada juga yang menghadapai puluhan, ratusan, ribuan bahkan mungkin jutaan santri tapi nama mereka tak pernah nongol di televisi.
Kata seorang kakek tua sekaligus guru lulusan ibnu Su'ud Ustad Asmuji Muhayyat. Lc, "Kulebih senang mengajarkan kalian kemudian kalian kembali menjadi guru ngaji di plosok desa sana daripada terkenal tapi muridnya hanya menjadi pendengar setia saja."
Ya da'i desa yang tak dikenal ditelevisi. Mereka mencona menjadi lentera di lingkungan mereka. Mereka mendidik dari angka nol sampai menjadi angka 10.
Irsun Badrun
Manyaran 04 Mei 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar