Senin, 18 Mei 2015

Al-Qur'an Akan Dirubah Karena Akan Disesuaikan Dengan Budaya Nusantara

Dengan alasan melestarikan budaya lokal Nusantara, al-Qur'an dilagukan dengan Langgam Jawa.

Begitu konyol alasannya dan begitu hina pemahamannya, mereka jadikan al-Qur'an seakan di pantat mereka; al-Qur'an disesuaikan dengan budaya.

Ketika al-Qur'an diturunkan sebagai wahyu pada Muhammad, saat itu orang Arab punya budaya menyanyi, tapi lantunan al-Qur'an tidak disesuaikan dengan budaya nyanyi mereka, karena al-Qur'an kalamullah.

Al-Qur'an murni kalamullah, diturunkan pada Muhammad, dan diajarkan oleh Muhammad, dan semua pengikutnya diwajibkan membacanya dengan lahjah Arab.

Al-Qur'an datang bukan untuk menyesuaikan dengan budaya, tapi al-Qur'an datang untuk sebagai furqan; menjelekkan budaya yang jelek dan mengokohkan budaya yang baik.

Dangdut adalah budaya nusantara, apakah karena kebodohan kalian al-Qur'an akan didangdutkan juga? Mikir!

Al-Qur'an adalah kitap petunjuk, buka kitab mainan yang bisa kamu rubah sesukamu.

Hari ini kamu berpaling dari lahjah Arab yang diajarkan Rasulullah, maka ditakutkan suatu saat kamu berpaling dari al-Qur'an bahkan merubah maknanya hanya karena alasan melestarikan budaya Nusantara. Keterlaluan!

Kalau agama kamu sekuler dan liberal, bersyahadatlah dengan syahadat sekuler dan Liberal.

Perlahan-lahan, sepertinya Allah ingin menampakkan kebobrokan kalian dalam beragama.

Walau kalian pandai menipu orang, tapi Allah selamanya tak bisa ditipu, camkan itu!

Irsun Badrun

Sragen 18 Mei 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar