Kamis, 17 Februari 2011

SENYUM DI BALIK MUSIBAH

pada tahun 2010 sebuah situs Universitas Islam Madinah mengumumkan nama-nama dari indonesia yang mendapatkan beasiswa study ke sana, Alhamdulillah saya satu dari nama-nama itu.
perasaan senang menghampiri saya. tapi saya selalu bertanya-tanya kalu saya ke madinah kapan saya nikah? dan apakah saya bisa ke madinah sedangkan kondisi badan saya kurang memungkinaka? saya jakani rasa senangku.
pemberangkatan semakin dekat dan di minta bagi mahasiswa yang di terimah di madinah agar memeriksakan kesehatannya ke tempat pemeriksaan yang telah di tentukan oleh pengurus pemberangkata. setelah saya di periksa saya hanya bisa berdoa ya Allah semoga hamba sehat-sehat saja, pada malam harinya ada temanku yang menelepon saya dan mengatan bahwa hasil pemeriksaan sudah keluar, dan ia mengatakan pula tolong antum telepon ke tempat pemeriksaan soalnya tadi mereka katakan bahwa ada yang namanya Irsun atau Isrun kesehatannya kurang memungkinkan.
ketika berita itu datang hatiku berdebar-debar penuh dengan tanda tanya apakah saya atau teman saya Isrun, aku mencari tahu dan akhirnya saya tau ternya saya yang kesehatannya tidak memungkinkan untuk berangkat.
Dengan berita itu akupunt tersenyum dan mengatakan Innalillahi Wainna Ilaihi Rooji'un Allahumma'jurni fi Mushiibaty Wa'akhlifly khoeran minha.

Begitu juga pada saat minyak wangiku yang super hilang sebanyak satu dus akupun hanya bisa tersenyum dan mengatakan hal yang sama.

Nha pada hari kamis tanggal 17 Februari 2011 my love memberitakan bahwa HPnya masuk dalam air Akupun tersenyum dengan kejadian itu dan mengatakan hal yang sama juga. sambil saya berpikir apa yang ada di benaknya pada saat HPnya menyelam dalam air padahal saat itu Dia sangat membutuhkannya.
yang menjadi pertanyaan ni sini kenapa Aku harus senyum? karena Aku berpikir itulah kehidupan datang dan pergi. 
yang bisa kita lakukan hanyalah mengambil pelajaran dari setiap musibah yang sedang menimpa kita. 
dalam suatu kisah bahwa abu salamah suami ummu salam meninggal ketika meninggal ummu salamah bingung apa yang harus ia lakukan, kumudian ia  mengingat doa yang di ajarkan Rasulullah sebagaimana yang Aku sebutkan di atas, tapi pada saat itu Ummu salam bertanya siapakah yang lebih baik dari Abu salam? sedangkan Abu salam adalah orang yang paling baik yang pernah ia kenal. tapi karena mengimani apa yang di sampaikan rasulullah bahwa barang siapa yang di timpa musibah lalu membaca doa di atas maka allah akan menggantikan yang terbaik dari musibah yang menimpanya.
Berselang beberapa waktu kemudian ternyata doa Ummu salama di kabulkan oleh Allah, Ia di lamar oleh seseorang yang lebih mulia dari Abu salamah Dia itu adalah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar