Rabu, 11 Juli 2012

umurku yang semakin berkurang


Umurku semakin bertambah, tapi jiwa berhura-hura masi membara dalam jiwa raga. ketika melihat orang dan teman yang menghabiskan waktunya dalam berwisata senda gurau dan hura-hura, ingin rasanya juga ingin menikmati hal itu.

melihat anak muda sekarang yang menghabiskan waktunya didepan televisi, hati ini berkata ya Allah ampunilah hamba ini yang sudah terlanjur menghabiskan waktu didepan televisi. ketika meliha teman-teman menjadikan Film tak berpendidikan sebagai pelepas lelah hati ini berkata, apakah pantas sebagai seseorang yang umurnya semakin bertambah dan sebentar lagi ajal akan menjemput masi pantas melakukan hal demikian? Apakah AL-qur'an tidak cukup sebagai pelepas lelah yang mengandung makna menggugah jiwa bahkan membuat air mata bertetesan.

Gemerlap dunia selalu mendekatiku, menggodaku dan akupun larut didalamnya terbuai olehnya, kini aku tahu semuanya berakhir dengan penuh penyesalan, tak ada yang bisa diperbuat lagi kecuali memulai dari sekarang.
diri ini iri kepada adik-adik dan bahkan anak-anak yang sudah mempunyai kesadaran untuk belajar. Hati ini berkata, mengapa dari dulu aku tidak mempunya kesadaran untuk belajar?
kini tinggal penyesalan yang tidak perlu ditangisi, tapi penyesalan itu harus diisi dengan tetap berusaha.
meretapi masa lalu ada hikmanya untuk menjadikan motivasi dan bukan untuk diratapi tak berpengharapan.
Oh wahai jiwa yang lalai, apakah kamu ridho dengan kebodohan??? Apakah kamu ridho dibakar oleh api neraka?? Apakah kamu ridho dengan berhura-hura?? Sedangkan ibumu melahirkan dalam keadaan susah payah, usaha, kerja keras.
lantas kenapa kamu menjadi jiwa yang lemah?? Kenapa kamu menjadi jiwa yang kerdil lagi picik??
ini bukan waktumu untuk berhura-hura tapi ini adalah waktumu untuk berusaha.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar