Umurku
semakin bertambah, tapi jiwa berhura-hura masi membara dalam jiwa raga. ketika
melihat orang dan teman yang menghabiskan waktunya dalam berwisata senda gurau
dan hura-hura, ingin rasanya juga ingin menikmati hal itu.
melihat anak muda sekarang yang menghabiskan waktunya didepan televisi, hati ini berkata ya Allah ampunilah hamba ini yang sudah terlanjur menghabiskan waktu didepan televisi. ketika meliha teman-teman menjadikan Film tak berpendidikan sebagai pelepas lelah hati ini berkata, apakah pantas sebagai seseorang yang umurnya semakin bertambah dan sebentar lagi ajal akan menjemput masi pantas melakukan hal demikian? Apakah AL-qur'an tidak cukup sebagai pelepas lelah yang mengandung makna menggugah jiwa bahkan membuat air mata bertetesan.
Gemerlap dunia selalu mendekatiku, menggodaku dan akupun larut didalamnya terbuai olehnya, kini aku tahu semuanya berakhir dengan penuh penyesalan, tak ada yang bisa diperbuat lagi kecuali memulai dari sekarang.
diri
ini iri kepada adik-adik dan bahkan anak-anak yang sudah mempunyai kesadaran
untuk belajar. Hati ini berkata, mengapa dari dulu aku tidak mempunya kesadaran
untuk belajar?
kini
tinggal penyesalan yang tidak perlu ditangisi, tapi penyesalan itu harus diisi
dengan tetap berusaha.
meretapi
masa lalu ada hikmanya untuk menjadikan motivasi dan bukan untuk diratapi tak
berpengharapan.
Oh
wahai jiwa yang lalai, apakah kamu ridho dengan kebodohan??? Apakah kamu ridho
dibakar oleh api neraka?? Apakah kamu ridho dengan berhura-hura?? Sedangkan ibumu
melahirkan dalam keadaan susah payah, usaha, kerja keras.
lantas
kenapa kamu menjadi jiwa yang lemah?? Kenapa kamu menjadi jiwa yang kerdil lagi
picik??
ini bukan waktumu untuk berhura-hura tapi ini adalah waktumu untuk berusaha.
ini bukan waktumu untuk berhura-hura tapi ini adalah waktumu untuk berusaha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar