Bismillah,
Sobat
yang mulia, beberapa waktu yang lalu pasnya pada tanggal 29 Juni 2012 saya
hendak safar ke Surabaya, sebelum saya safar saya ingin pamitan di Jama'ah
masjid yang saya tempati. Nah cara pamitan saya berbeda dengan orang lain yaitu
saya menyiapkan materi kultum subuh sekaligus pamitan. Dan materi yang saya
siapkan saat itu berkaitan dengan amalan-amalan pada bulan Sya'ban karena
bertepatan dengan bulan sya'ban 1433 Hijriah.
Dan
pada hari ini tanggal 06 Juli 2012 saya
berada didaerah Trennggalek jawa Timur, saya diamanatkan untuk khutbah Jumat,
saya bingung khutbah apa yang harus saya isi, karena masi pada bulan sya'ban
saya mengisi yang kedua kalinya tentang
bulan sya'ban.
Adapun
materinya yaitu sebagai berikut:
Marilah
kita selalu berhati-hati dari lalai pada bulan ini, jangan sampai kita menyesal
pada hari kemudian, yaitu dihari yang dimana penyesalan kita tidak diterima
lagi oleh Allah Azza Wajalla.
Berkata
Ibnu Aqil Imam Hanabilah:
واحسرتاه على عمر انقضى في مالا يطابق الرضى
Artinya:
ooh sungguh celaka atas umur yang habis pada apa yang tidak sejalan dengan Ridho.
ooh sungguh celaka atas umur yang habis pada apa yang tidak sejalan dengan Ridho.
Wahai
sobat, sebelum umur kita habis pada hal-hal yang tidak sesuai dengan yang
diperintahkan Allah, marilah kita luangkan waktu kita pada sisa umur kita ini
untuk selalu mengingat Allah. Jangan kita tunggu hari esok lagi, jangan kita
tunggu nanti malam lagi karena boleh jadi Ini adalah waktumu.
Sobat,
coba perhatikan Firman Allahu Azza
wajalla:
هو الذي جعل الليل والنهار خلفة لمن أراد أن يذكر أو أرادا شكورا
Dialah
Allah yang telah menjadikan malam dan siang saling bergantian bagi siapa yang
mau berzikir { mengingat} atau bersyukur (QS. Al-furqon:61).
Ayat
ini memberikan pelajaran kepada kita, bahwa Maha kasi Allah dan maha muliah
Allah menjadikan kita malam dan siang sebagai tempat kita untuk bersegerah
mengingat Allah dan bersyukur kepadannya. Jangan kita menunggu, karena tidak
ada hujjah tidak ada alasan bagi kita nanti pada akhir zaman.
Allah Azza wajalla berfirman:
Allah Azza wajalla berfirman:
الوم نعمركم ما يتذكر فيه من تذكر وجاءكم النذير فذوقوا فما للظالمين
من نصير
"Bukankah kalian telah
Kami beri kesempatan untuk beramal dan Kami panjangkan usia kalian untuk
melakukan perenungan? Bukankah pula telah Kami datangkan kepada kalian seorang
rasul yang menyampaikan peringatan akan azab yang kalian alami kini? Rasakanlah
kini siksa neraka jahanam sebagai balasan kezaliman kalian. Sesungguhnya mereka
yang melakukan kezaliman tidak akan mendapatkan penolong dan penyelamat."
( QS. Fatir: 37)
Wahai
saudaraku, sungguh ini adalah kesempatan bagimu, hadiah untukmu dari Allah,
untuk bertaubat keadanya. Ketahuilah bahwa bahwa manusia itu adalah makhkuk
pendosa, manusia itu merupakan tempatnya kesalahan, tapi sebaik-baik orang yang
melakukan kesalahan adalah oang yang mau bertaubat kepada Allah, Rasulullah
Shollahu Alaehi Wasallam bersabada:
كل بني آدم خطاؤون وخير المطائين توابون
setiap anak adam adalah orang yang berdosa, dan sebaik-baik orang yang melakukan kesalah adalah orang yang mau kembali bertaubat kepada Allah Azza wajalla.
Wahai
saudaraku, ini adalah waktunya kita untuk menang, karena kalau kita tidak
menang pada hari ini, jangan kita berharap bisa menang pada esok hari.
karena ini adalah waktu kita, ini adalah kesempatan kita, kita tidak tahu apakah besok masi ada waktu untuk kita atau tidak
Allah Azza wajalla berfirman:
karena ini adalah waktu kita, ini adalah kesempatan kita, kita tidak tahu apakah besok masi ada waktu untuk kita atau tidak
Allah Azza wajalla berfirman:
وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Dan jiwa tidak tau apa yang akan dia
perbuat esok hari, dan tidak tau dibumi mana dia akan mati sesungguhnya Allah
maha mengetahui(QS.Luqman:34).
wahai saudaraku, inilah moment yang
tepat untuk kita selalu memperbanyak amalan kita, jangan sampai kita lenga pada
moment ini, yaitu pada bulan sya'ban, dimana pada bulan ini amalan kita
diangkat dan tampakkan kepada Allah.
Rasulullah Shollahu Alaihi Wasallam dari kebiasaan bliau memperbanyak amalan pada bulan, ini. oleh karena itu bliau memperbanyak puasa pada bulan ini, karena bulan ini merupakan awal dari sebuah Azam yang besar untuk menggapai kemenangan dibulan Suci Ramadhon, karena kalau kita lenga wahai kawan pada bulan ini, maka kita akan loyo pada bulan Ramadhon. Bagaikan seseorang yang berniat berlari 70 kilo, tapi pada jarak 60 kilo dia sudah terengah-engah, tapi coba kalau dia berniat berlari 80 kilo paliang minimal dia bisa capai 70 kila.
Rasulullah Shollahu Alaihi Wasallam dari kebiasaan bliau memperbanyak amalan pada bulan, ini. oleh karena itu bliau memperbanyak puasa pada bulan ini, karena bulan ini merupakan awal dari sebuah Azam yang besar untuk menggapai kemenangan dibulan Suci Ramadhon, karena kalau kita lenga wahai kawan pada bulan ini, maka kita akan loyo pada bulan Ramadhon. Bagaikan seseorang yang berniat berlari 70 kilo, tapi pada jarak 60 kilo dia sudah terengah-engah, tapi coba kalau dia berniat berlari 80 kilo paliang minimal dia bisa capai 70 kila.
Wahai saudaraku,, jangan pernah kamu
ridho dengan sesuatu yang rendah akan tetapi kamu berkembang dan bangkit dengan
cita-citamu yang tinggi.
maka dari itu coba kita perbanyak lagi amalan kita pada
bulan ini, sebagai realisasi dari perbuatan Rasulullah berdasarkan hadis
dibawah ini:
عن أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ ، رَضِيَ الله عَنْهُ , قَالَ : قُلْتُ :
يَا رَسُولَ الله رَأَيْتُكَ تَصُومُ شَعْبَانَ صَوْمًا لاَ تَصُومُهُ فِي شَيْءٍ
مِنَ الشُّهُورِ إِلاَّ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ ! قَالَ : ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ
النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبَ وَشَهْرِ رَمَضَانَ ، تُرْفَعُ فِيهِ أَعْمَالُ
النَّاسِ ، فَأُحِبُّ أَنْ لاَ يُرْفَعَ عَمَلِي إِلاَّ وَأَنَا صَائِمٌ.
Artinya: Dari Usamah bin Zaed Semoga
Allah merahmatinya berkata: saya berkata: wahai Rasulullah saya melihatmu
berpuasa pada sya'ban puasa yang kamu tidak melakukannya pada bulan-bulan lain
kecuali pada bulan Ramadhon ! Rasrulullah berkata: bulan sya'ban itu adalah
bulan yang dimana banyak manusia lalai darinya diantara bulan Rajab dan
Sya'ban, diangkat amalan-amalan manusia pada bulan sya'ban, dan saya menyukai
tidak di angkat amalan saya kecuali saya adalah orang berpuasa. (HR. Annasa-i)
begitu juga ada sebuah hadis yang
diriwayakan Aisaya semoga Allah merahmatinya, dalam hadis tersebut Aisya
berkata bahwa bliau melihat Rasulullah banyak berpuasa pada Sya'ban.
Wahai saudaraku, itu merupakan
contoh dari suri tauladan kita, maka sudah sepantasnya kita mengikuti bliau,
jangan lagi kita banyak lalai, karena hisab semakin dekat dengan manusia
sedangkan kita dalam keadaan lalai, apakah kita mau kita dipanggil dan termasuk
orang-orang yang lalai??
Tentu tidak,,
Wahai saudaraku coba cermati Surat
Al-anbiya ayat ke 1 dan 2, serta pada ayat 97 pada surat yang sama.
yang dimana Allah memperingati kita dari ancaman yang begitu dekat dengan kita, sehingga kelak kita tidak berkata bagaikan orang-orang kafir:
yang dimana Allah memperingati kita dari ancaman yang begitu dekat dengan kita, sehingga kelak kita tidak berkata bagaikan orang-orang kafir:
ooh celaka kami, kami dahulu
termasuk orang-orang yang lalai, bahkan dahulu kami termasuk orang-orang yang
zholim.
Wahai saudaraku, camkan baik-baik di
benakmu, bahwa tidak ada balasan bagi orang yang lalai kecuali Allah menmbahkan
kelalaian kepadanya, dia akan lebih tergelincir dalam kemaksiatan dan dia akan
selalu bersama syetan, maka berhati-hatilah dengan penyakit lalai.
Allah Azza wajalla berfirman yang
artinya:
Dan barang siapa yang hidup
berpaling dari mengingat maha penyayang kami akan berikan jalan bagi syetan
untuk menguasai drinya, dengan demikian syetan akan selalu bersamanya menggoda
dan menyesatkannya (QS.Azzukhruf:36)
Wahai saudaraku,, dari ayat-ayat
diatas, marilah kita mulai untu beramal pada saat ini, perbanyak amalan kita
pada bulan ini yang sesuai dengan apa yang dicontohkan Rasulullah.
Dan jangan kita melakukan amalan yang tidak pernah dicontoh Rasulullah, karena ini jauh lebih berbahaya, Jangan kita mengkhususkan nisfu Sya'ban untuk beribadan dan berpuasa, karena hal yang demikian tidak ada dasar dari bliau.
Dan Akhirnya kami memohon kepada Allah dari segal sifat riya dan dari berbagai amalan buruk laiinya.
Dan jangan kita melakukan amalan yang tidak pernah dicontoh Rasulullah, karena ini jauh lebih berbahaya, Jangan kita mengkhususkan nisfu Sya'ban untuk beribadan dan berpuasa, karena hal yang demikian tidak ada dasar dari bliau.
Dan Akhirnya kami memohon kepada Allah dari segal sifat riya dan dari berbagai amalan buruk laiinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar