kadang hati ini menyesali apa
yang telah diperbuat, perbuatan yang benar-benar tidak sepantasnya dilakukan
oleh sorang pejuang, perbuatan yang sangat tercela, walaupun hati nurani
mengingkari perbuatan tersebut tapi dorangan nafsu selalu menghembuskan udarah
segar untuk menyicipinya, terasa nyaman, enak, dan terasa seakan-akan aku
berada dalam kenikmatan, tapi kenikmatan itu akan sirna dan lenyap, karena
tidak ada balasan dosa kecuali siksa Allah jika kita belum bertaubat.
Gemerlap dunia mencoba menipu
saya, tapi semua itu dapat aku baca dengan kacamata Qur'an dan Sunnah, hati
yang bersih tahu, hati yang selamat sadar tapi godaan dan bisikan sang
pembohong selalu membuat aku lalai.
Kadang aku menangis dikelapan
malam, menumpahkan air mata penyesalan sambil melantunkan baiat-baiat
ayat suci Al-qur'an yang meggetar
hati.
Ketika aku sampai diayat yang
memperigati akan hari akhir, aku tak tahan, suarat membesar air mata bercucuran
sambil terlintas dibenak, "apakah
aku orang yang selamat atau celaka kelak?"
Kenapa akau seorang yang
dilahirkan sebagai pembawa bendera tauhid bendera Allah harus ridho denga kemaksiata,
dengan kelalalian dan dengan hal-hal yang tidak sepantasnya dilakukan oleh
seorang pejuang??
Aku sadari, aku dipilih oleh
Allah untuk menjadi seorang pahlawan, dan itu adalah pemberian yang paling
berharga dari pemberian manusia, aku bisa mengerti pembicaraan Allah, dan ini
merupakan salah satu tanda bahwa aku adalah diantara dereta dari
prajurit-prajurit khsus Allah. Yang tidak mungkin semua oran mendapatkannya.
Tapi kenapa saya khianati
pemberian itu, penghargaan itu dengan dosa dan lalai??
Oh jiwa yang banyak dosanya !
kembalilah kepada pelukan ilahi, kembalilah kepadanya sebelum keburukanmu
memasukkan kamu kepada murka sang penciptanmu,
dan bersegeralah dalam kebaikan-kebaikanmu karena kebaikan itu akan
menghapus semu keburukanmu dan akan datang cinta Allah kepadamu sehingga semua
penduduk bumi akan tunduk dan patuh kepadamu.
Wahai jiwa yang banyak
dosanya, jika kamu lalai maka ingatlah nikmat tuhanmu yang tak ada habisnya,
maka jangan pernah kamu dustakan nikmat tuhanmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar