Jumat, 08 Juni 2012

AKU BELUM SIAP


Aku tidak bisa berkata-kata dan tidak bisa berbuat apa-apa, ketika ada yang mengkompori nikah.
Bukan berarti saya membenci, tapi aku takut kalau saya terus meladeni hal itu, maka dorongan untuk menikah semakin kuat. Sedangkan dari segi finansial saya belum punya.
Kemungkinan jalan yang akan saya tempuh sekarang sebelum memasuki dikehidupan baru adalah, dengan banyak berkarya, mengumpulkan materi, siapkan mental dan belajar menjadi seorang pemimpin  yang baik.
Dan untuk menghindari hayalan yang kosong, saya akan sibukkan dengan berbagai aktivitas yang bermanfaat untuk jasad dan pikiran saya. Saya akan kurangi makan, kurangi juga membicarakan Makhlukh Allah yang satu ini.
Saya yakin kalau udah tiba waktunya, maka Allah akan mempertemukan saya dengan seorang bidadari. Apapun kekurangannya saya akan berusaha memahaminya, karena saya sadari sendiri, hidup tanpa kekurangan tidak akan sempurna.  Karena berawal dari kurang menjadi lebih.
Wahai orang yang akan menjadi istriku, menjadi pendamping dalam langkahku, menjadi pelipur laraku. Aku ingin mengatakan kepadamu sebelum aku katakan.
Siapapun kamu, aku hanya berharap itu kamu yang terbaik buatku, agamamu yang akan membuat hati ini menjadi tenang, kepandaian menjaga dirimu disaat saya pergi itu akan menjadi sumber kecintaanku kepadamu.
Aku hanya berharap darimu agar dapat membesarkan anak-anak kita layaknya seorang anak pejuang, saya tidak mau anak-anak kita menjadi anak-anak yang kerdil, anak-anak yang  penakut.
Saya ingin mereka menjadi singa-singanya Allah, saya ingin mereka besar dalam kasih sayang yang penuh cinta Ibu yang sholihah.
Saya takut mereka malah akan menuntut kita diakhirat lantaran didikan yang salah kepada mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar