Aku dilahirkan sebagai pejuang dengan
beragama Islam, semua identitasku ditulis dengan beragama Islam. Maka sungguh
sangat hina diri ini, mengerjakan hal-hal yang kecil dan tidak ada nilai
perjuangan.
Ketika kaki ini mulai lincah
mengepakkan kebumi mengelilingi segala ruang, kakikupun diarahkan oleh kedua
orang tuaku untuk mengenal bacaan kalamullah Al-qur'an, menginjakkan kaki di
TPA. Saya dibina dan dibesarkan untuk menjadi seorang yang baik yang dapat
menjadi solusi pencerahan dikeluargaku, lalu mengapa hari ini hal-hal yang
kerdil dan rendah saya menyicipinya??
Ketika aku beranjak dewasa, demi
untuk memenuhi gizi otak, aku diarahkan kedua orang tuaku untuk menimba ilmu di
Madrosah dengan harapan menjadi anak yang multifungsi, bisa berbuat dari segi
dunia dan segi akhirat dan kelak menjadi anak yang dapat mewakili orang tua
dalam memimpin keluarga untuk menjaga mereka dari hal keburukan dunia dan
akhirat. Lantas mengapa hari ini, aku harus menyebur dalam telaga kelalaian dan
kehura-huraan??
Ketika diri ini, diberikan pilihan,
dimanakah hendak aku melanjutkan studi S1. Aku diberikan kewenangan untuk
memilih sendiri sesuai dengan bakat, akupun memilih pondok sebagai lembaga yang
dapat membentuk karakter saya untuk menjadi seorang ponolong agama Allah. Lantas
kenapa hari ini saya dihadapkan dengan dunia modern dan saya hampir tidak mampu
membendung arus kerusakan remaja dan arus kelalaian yang hari ini semua orang
terjangkiti penyakit tersebut. ???
Tak memandang siapa dia apa
profesinya yang jelas manusia banyak lalai dari hal-hal yang bermanfaat
baginya.
Kalau memang seperti itu, maka pada
hari ini, tanggal 1 February 2012. Saya deklarasikan diri saya sebagai seorang
pejuang, dan akan berusaha menjadi seorang pejuang sehingga Allah menuliskan
takdir buruk dan baik kepadaku.
Aku takut jika jiwa ini mati dalam
hal yang bermaksiat kepada Allah, dan lalai dari mengingatnya.
Suatu komitmen apapun profesi saya
agama Allah adalah pilihan hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar