Bismillahirrohmaanirrohim,
Sahabat yang
mulia, kita adalah manusia yang diciptakan Allah dari bahan yang sama, tapi bentuk
kita berbeda, mungkin sama-sama punya tangan, kaki, mata dan lain-lain, tapi
tidak ada unsure kemiripan 100 %.
Begitu juga
dengan otak dan sifat kita, tentunya disetiap kita mempunyai cirri khas yang
sangat berbeda, dan mungkin juga ada yang sama, tapi kebanyakan perbedaannya
dari pada perbedaan. Hal ini sejalan
dengan sebuah pepatah arab mengatakan fikulli ro’sin ro-yun yang
artinya disetiap kepala seseorang mempunya sebuah pendapat.
Kalau saja
pola pikiran kita sudah berbeda, maka sudah tentu sifat dianatara kitapun akan
memiliki perbedaan, mungkin ada yang galak ada juga yang ramah, ada yang sopan
ada juga yang tidak sopan, ada yang pendiam ada juga yang banyak ngocek, ada
yang cepat bosa ada juga yang tidak cepat bosan, ada yang cepat mencintai dan
sulit untuk melupakan atau kebalikannya juga.
Hal itu semua
kehidupan keseharian mengajari kita, pengalaman hidup ini mengajari kita akan
adanya hal itu, salah satu yang saya dapatkan adalah:
Dalam sebuah kerja
organisasi, didalam rapat ketika saya
mengajukan sebuah pendapat, maka ada pendapat lain yang berbeda dengan saya. Atau
dalam hal percintaan ada yang saya dapati dia mencintai seseorang hanya sesaat,
orangnya cepat bosan. Dan sungguh para orang seperti ini.
Dan ada
sebuah pengalaman juga yang membuat saya terkapar adalah seseorang yang kusapa
denan salam dan selamat pagi, dengan begitu anggap biasa saja, ternyata
orangnya merespon dengan kata-kata yang tidak mengenakkan. Padahal dalam
pikiran saya dia seperti orang kebanyakan yang saya kenal.
Ada juga
seseorang yang pernah saya kenal dalam sebuah organisasi, dalam sebuah perdebatan lewat sms, dan saya
ingin mencairkan suasana, ternyata saya salah, hal yang saya lakukan untuk
beberapa teman saya mala menjadi lebih keruh. Sampai hubungan silaturrahmi hamper
saja terputus.
Ada juga yang
mungkin berbeda suku atau adat menyebabkan
juga kita berbeda dalam sifat dan pola piker kita, disalah satu suku,
jika kita memegang kuping mereka atau memberik hukuman dengan menjewer telinga
mereka. Maka mereka akan marah habis-habisa Karena ini merupakan pelecehan,
atau hanya menyentuh kepala mereka, maka mereka langsung agresif memarahi kita,
karena kepala merupakan symbol kehormatan sehingga tidak boleh disentuh.
Atau mungkin
kebalikan dari itu, di Arab, ketika kita memegang jenggot mereka maka
mereka menganggap ini merupakan sebuah
penghormatan bagi mereka, tapi kalau kita menyentuh pantat mereka, maka mereka
menganggap ini sebuh pelecehan. Sehingga mereka akan merespon dengan rasa marah
yang amat sangat.
Wahai saudara
yang mulia, mulailah mengenal sifat temanmu dari sekarang, agar kamu bisa
meminimalisir kemarahannya. Mulailah kenal
seseorang sebelum engkau memulai untuk bergaul dan berbicara. Tempatkanlah
segala sesuatu pada tempatnya. Jika anda sedang berbicara dengan seorang petani,
maka gunakanlah kode etik petani, jika seoran anak maka gunakanlah kode etik
soerang anak, atau kepada siapa saja.
Semoga tulisan
yang singkat ini dapat memberikan pelajaran kepada kita semua, dan aku berdoa
kepada Allah untuk bisa selalau mengampuni dosa-dosa kita dan digolongkan
kepada hamba-hambanya yang beruntung aaamiin ya robbal ‘aalamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar