Wahai guruku
anggaplah kami ini bagaikan anak-anakmu yang berada di rumahmu,
tidak ada yang kalian inginkan bagi anak-anak
kalian melainkan kebaikan,
kami harapkan dari kalian pengajararan dan
pendidikan, bukan hanya sebatas menyampaikan kurikulum yang kalian pegang
tapi lebih dari itu,
mendidik dan mengarahkan kami untuk menjadi anak-anak yang akan membuatmu
tersenyum di hari tuamu
Wahai guruku,
pengorbanamu sungguh tak dapat di balas emas permata
engakaulah yang menerangi dunia ini,
keikhlasanmu membuat dunia ini tersenyum.
Wahai guruku
tidakkah kamu perhatikan Rasulullah??? Dengan susah paya ia berjuang
dengna memakai metode rabbani, ia berhasil
membuat duniah merdeka dari perbudakan syetan
apakah kamu tidak mau mengikuti jejak bliau???
Menerangi dunia ini dengan penuh keikhlasan
walaupu Ia
susah, tapi cahaya dalam dirinya terus membara , karena ia percaya bahwa suatu
saat nanti, anak didiknya akan menjadi orang yang tak tertandingi.
Wahai
guruku,, alangkah manisnya bila engkau meninggalkan dunia ini, sedangkan ada
yang menggantikan posisimu
dan tidak akan ada yang bisa menggantikan
posisimu, kalau tidak ada kesungguhan dan pengorbananmu untuk menelurkan generasi-generasi yang siap membuat perubahan
yang akan datang
Wahai guruku
apakah kamu tidak pernah membayangkan??? Apa jadinya dunia ini tanpa kalian??
Apa yang bisa di lakukan anak bangsamu tanpamu???
Wahai guruku
tanpamu, manusia akan hidup dalam keterpurukan
tidak ada
perubahan yang di alami.
wahai Allah tuhan semesta alam, dengan
makhlukmu yang satu ini, engkau jadikan dunia ini terang benderang
dengan perantara merekalah engkau jadikan
manusia berbeda dengan makhlukh yang lain.
Ya Allah
berikanlah balasan yang setimpal kepada guru-guru kami, yang telah mengajarkan
kami
ya Allah,
tempatkanlah mereka pada tempatmu yang
paling mulia
karena mereka telah bersusah paya menerangi
dunia ini dengan penuh keihklasan dan kesabaran.
ya………………….Allah,
berikanlah mereka kebahagiaan di dunian
dan akhirat,,,,,,,,,,AAmin ya rabbal ‘aalamiin.
`Makassar
22 juni 2011
Irsun
Anwar Badrun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar